Pohon Lamtoro

POHON LAMTORO YANG DI WISATA BUKIT KAYANGAN

Pohon ini dikenal juga sebagai pohon kosta yang di kenal oleh masyrakat lombok timur khususnya di kecamatan Labuhan lombok dan merupakan sejenis perdu dari suku Fabaceae (Leguminosae, polong-polongan), yang kerap digunakan dalam penghijauan lahan atau pencegahan erosi yang berasal dari Amerika tropis, tumbuhan ini sudah ratusan tahun diperkenalkan ke Jawa untuk kepentingan pertanian dan kehutanan, dan kemudian menyebar pula ke pulau-pulau yang lain di Indonesia. Tanaman ini di Malaysia dinamai petai belalang.

Berikut merupakan manfaat bagi kesehatan dari pohon lamtoro (Leucaena leucocephala)

  • Antibakteri

Jika kita mengkonsumsi daun dari pohon lamatoro bahawasanya sebuah penelitian, kandungan alkaloid, flavonoid, dan tanin di dalamnya membuat daun lamtoro mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yang dapat mengakibatkan penyakit kulit, contohnya impetigo, hingga penyakit kronis, seperti pneumonia.

Alkaloid berfungsi mengganggu komponen pada sel bakteri sehingga dinding sel tidak berbentuk utuh sehingga bakteri akan segera mati. Sedangkan flavonoid bersifat koagulator protein, sedangkan tanin dapat mengerutkan dinding atau membran sel sehingga sel bakteri tidak dapat bertahan hidup.

  • Mengempiskan bengkak

Dari bagian daunnya dapat dijadikan sebagai obat bengkak pada kulit. Khasiat ini dapat Anda rasakan dengan cara menggerus daun petai lamtoro, kemudian menempelkannya di kulit yang mengalami masalah tersebut, biarkan selama beberapa lama, kemudian bersihkan.

Kandungan saponin di dalam daun lamtoro diyakini mengandung saponin yang dapat berperan sebagai pembentuk kolagen di dalam tubuh. Hal ini membuat kulit dapat mempercepat pengempisan bengkak sehingga Anda akan lebih cepat sembuh

  • Meredakan diare

Di Thailand, konsumsi daun lamtoro dapat meredakan diare. Khasiat ini diyakini paling tinggi ketika Anda mengonsumsi bagian pucuknya. Selain daftar di atas, banyak orang juga percata manfaat lamtoro sebagai obat diabetes, cacingan, maupun disentri. Hanya saja, butuh penelitian lebih lanjut tentang khasiat ini sebelum bisa diklaim sebagai obat alternatif yang aman bagi manusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *